Friday, August 5, 2011

Memanfaatkan kesempatan

Alkisah ada sebuah keluarga yang hidup berkecukupan dan rajin ibadah. Suatu hari datanglah hujan yang deras turun terus menerus seakan tiada henti hingga wilayah di tempatnya digenangi banjir. Banyak orang yang memanfaatkan bantuan perahu karet yang didatangkan untuk menolong warga di sekitarnya. Namun keluarga itu memilih naik ke lantai dua rumahnya saat banjir mulai meninggi dan menenggelamkan semua harta miliknya di lantai satu.

“Ya Tuhanku, bantulah keluargaku dari musibah banjir ini” seru sang kepala keluarga dalam doanya.

Tuhan mendengarkan doanya dan sebuah rakit yang cukup untuk menampung seluruh keluarganya secara tiba-tiba berjalan menuju ke arah mereka yang sedang duduk di lantai dua tersebut. Namun mereka tidak tertarik dan menganggap rakit itu terlalu ringkih untuk menampung seluruh anggota keluarganya.

“Ya Tuhan, kirimkanlah sebuah perahu yang agak besar agar lebih mampu menampung isi keluargaku” begitu doanya sekali lagi meminta pada Tuhan dengan nada lirih.

Tuhan Maha Mendengar. DIA lalu memberikannya sebuah perahu yang cukup besar dengan sebuah layar yang kecil. Tapi sekali lagi dia menolaknya dengan alasan dia dan keluarganya tidak suka dengan bentuknya layarnya yang kecil.

Tanpa mereka sadari, banjir semakin tinggi dan mulai naik ke lantai dua rumahnya. Sang kepala keluarga menyuruh istri dan anak-anaknya untuk naik ke atas atap dengan menggunakan anak tangga yang kebetulan berada di samping rumahnya.

Sambil diiringi dengan isak tangis istri dan anaknya dia berdoa sekali lagi pada Tuhan.

“Ya Tuhanku berikan kepada kami sebuah kapal layar yang besar dan dilengkapi dengan layar yang ideal”

Tuhan Maha Pengasih dan Maha Mendengar. Sekali lagi DIA memberikan apa yang diminta oleh hamba-Nya itu. Datanglah sebuah kapal layar yang besar dan memiliki layar yang ideal dan memiliki beberapa pelampung di sisi kapal tersebut. Dan di nahkodai seorang kakek-kakek yang agak bungkuk dan seorang wanita yang cantik.

Sang kepala keluarga melihatnya dan tertarik ingin menaikinya, tapi sang istri menolaknya dengan alasan takut suaminya tergoda oleh kecantikan wanita yang berada di atas kapal itu. Sekali lagi kapal yang terakhirpun lewat. Banjir semakin tinggi dan menenggelamkan seluruh bangunannya dan seluruh keluarga tersebut meninggal akibat musibah itu.

Dari kisah diatas kita pasti bisa menarik kesimpulan bahwa amat berartinya sebuah kesempatan yang datang dan begitu sia-sianya kita jika tidak mampu memanfaatkan kesempatan tersebut dengan bijak.
Sama halnya dengan Asuransi, di saat kita sehat dan diberikan kemampuan keuangan yang baik tidak ada salahnya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi segala resiko yang bisa saja terjadi di dalam kehidupan kita.

Karena satu hal yang harus kita tahu, bahwa hidup dan mati adalah milik-Nya. Bukan kita yang menentukan dan kita tidak pernah tahu kapan datangnya ajal dan musibah.
Semoga artikel ini bisa membuka hati kita untuk lebih menyadari betapa pentingnya asuransi untuk kita.

No comments:

Post a Comment